Nama situs ini diambil dari nama tempat di mana ayahanda kami dan saudara-saudaranya dilahirkan dan dibesarkan, yakni Tanjung Pura, sebuah kota kecil di Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.
Ayah kami, atau biasa kami sebut Bapak, adalah almarhum Syahruddin bin Mas Muhammad, putra tertua dari pasangan almarhumah Marliyah binti Hasan (Putri tertua daripada almarhumah Umi Kalsum, atau cucunda daripada almarhum Haji Rais) dan Mas Muhammad bin Minhad; putra kedua dari almarhum Muhammad Minhad Al-Mubaraq.
Yang disebut terakhir adalah kakek buyut kami, seorang alim asal Jazirah Arabia yang pada abad ke-18 dulu hijrah ke Indonesia dalam rangka syiar agama Islam di pulau Jawa.
Kakek buyut menikah dengan nenek buyut kami, seorang putri Jawa dari Pekalongan, di mana kemudian beliau menetap dan membangun sebuah kawasan santri yang hingga hari ini masih ada dan dikenal dengan sebutan “kauman” di tengah kota Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia.
Kendati masih perlu diverifikasi, namun dalam catatan sejarah perkembangan agama Islam di Pulau Jawa, nama beliau termasuk yang disebut-sebut di dalam Serat Chentini (Kiyai Muhammad Minhad, dan Pekalongan).
Kendati masih perlu diverifikasi, namun dalam catatan sejarah perkembangan agama Islam di Pulau Jawa, nama beliau termasuk yang disebut-sebut di dalam Serat Chentini (Kiyai Muhammad Minhad, dan Pekalongan).
Dari perkawinan kakek dan nenek buyut ini kemudian lahirlah beberapa orang putra-putri, cucu, cicit, buyut, dan cucu buyut yang konon dalam kurun waktu 200 tahun terakhir ini jumlahnya telah mencapai lebih dari enam ribu jiwa, tersebar di seluruh Indonesia dan di beberapa negara tetangga.
Dua tahun lalu, salahseorang cucu dari adik sepupu nenek kami; Saudara Zulkifli Zahari yang bermukim di Malaysia mulai menelusuri silsilah keluarga dan pada hari ini sudah berhasil menghimpun lebih dari tiga ribu nama (yang ada di semenanjung Malaya saja) ke dalam "pohon keluarga" di bawah garis keturunan Haji Rais, kakek dari nenenda kami.
Sementara itu, di Indonesia sendiri usaha yang sama juga dilakukan oleh kakanda Muhammad Saihan, putra tertua pamanda Mas Thahar bin Mas Muhammad yang dari waktu ke waktu terus berusaha menghimpun dan memelihara silaturahmi anak cucu keluarga kakek dan nenek di mana saja.
Situs ini dibuat untuk tujuan yang sama, yakni membantu usaha kakanda Muhammad Saihan menghimpun nama-nama keluarga yang termasuk dalam garis keturunan keluarga kakek dan nenek yang ada di Indonesia guna disusun ke dalam "pohon keluarga" yang pada gilirannya kelak akan digabungkan dengan "pohon keluarga" saudara Zulkifli Zahari.
Semoga bermanfaat!
1 Komentar
Senang sekali rasanya saya dapat info tentang keluarga besar saya di sini. Saya adalah anak ke 4 dari Moeslihat bin Muhammad Minhad. Adalah suatu kewajiban kita sebagai generasi dari keluarga besar untuk selalu menjalin silaturahmi.
BalasHapus{Disalin ulang sesuai tulisan asli pada June 12, 2008 3:51 AM}